Mitologi Yunani: Atlas, Titan yang Sangat Kuat dan Cerdas tapi Gagal Tipu Hercules demi Bebas dari Kutukan Menopang Bumi!
Atlas Gagal Tipu Hercules demi Bebas dari Kutukan Menopang Bumi!
ajimuhammad - Halo! Kali ini kita akan membahas salah satu kisah paling seru dari mitologi Yunani, yaitu tentang Atlas dan Hercules.
Siapa sih yang nggak kenal dengan dua tokoh ini? Atlas adalah Titan yang dihukum Zeus untuk menopang langit selamanya, sedangkan Hercules adalah pahlawan setengah dewa yang terkenal karena kekuatan dan keberaniannya.
Tapi tahukah kamu bahwa mereka pernah bertemu dan bahkan saling menipu? Yuk, simak ceritanya di sini!
Atlas adalah salah satu dari Dua Belas Titan, makhluk-makhluk raksasa yang memerintah alam semesta sebelum para dewa Olympian.
Atlas adalah putra dari Titan Iapetus dan Oceanid Clymene, dan memiliki beberapa saudara, termasuk Prometheus, Epimetheus dan Menoetius.
Atlas dikenal sebagai Titan yang sangat kuat dan cerdas, dan juga ahli dalam astronomi, geografi dan navigasi.
Namun, kecerdasannya tidak bisa menyelamatkannya dari kemarahan Zeus, raja para dewa Olympian.
Zeus adalah putra dari Titan Cronus, yang memakan anak-anaknya karena takut digulingkan oleh mereka. Zeus berhasil lolos dari nasib itu dan tumbuh menjadi dewa yang perkasa.
Dia kemudian memimpin para Olympian untuk melawan para Titan dalam perang yang disebut Titanomachy. Dalam perang itu, Atlas memihak para Titan dan berperang melawan Zeus.
Sayangnya, para Titan kalah dan para Olympian menang. Zeus kemudian menghukum para Titan dengan cara yang berbeda-beda.
Kebanyakan dari mereka dibuang ke Tartarus, jurang yang dalam dan gelap yang menjadi penjara abadi bagi para Titan. Tapi Atlas mendapat hukuman yang lebih berat.
Dia harus menopang langit di pundaknya untuk selama-lamanya, agar langit dan bumi tidak saling bertabrakan.
Hukuman ini sangat menyiksa bagi Atlas, yang merindukan kebebasan dan kekuasaannya.
Hercules adalah putra dari Zeus dan seorang wanita fana bernama Alcmene. Dia memiliki kekuatan luar biasa sejak lahir, tapi juga banyak musuh, terutama Hera, istri Zeus yang cemburu.
Hera selalu mencoba menghancurkan Hercules dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengirimkan kegilaan padanya.
Karena kegilaan itu, Hercules membunuh istri dan anak-anaknya tanpa sadar. Setelah sadar, dia sangat menyesal dan ingin menebus dosanya.
Dia kemudian pergi ke Raja Eurystheus, yang memberinya dua belas tugas yang sangat sulit dan berbahaya, yang disebut Dua Belas Tugas Hercules.
Salah satu dari tugas itu adalah mengambil apel emas dari Taman Hesperides, yang dijaga oleh seekor naga dan para nimfa.
Untuk mencapai taman itu, Hercules harus melewati pegunungan Atlas, tempat Atlas menopang langit. Hercules meminta bantuan Atlas untuk mengambil apel emas, karena Atlas adalah kakek dari para nimfa dan bisa masuk ke taman itu tanpa masalah.
Hercules menawarkan untuk menopang langit sementara Atlas mengambil apel itu. Atlas setuju, karena dia ingin terbebas dari beban langit, meskipun hanya sebentar.
Dia kemudian pergi ke taman itu dan berhasil mengambil apel emas. Tapi ketika dia kembali, dia tidak berniat untuk mengambil alih langit lagi.
Dia malah berencana untuk membawa apel itu sendiri ke Raja Eurystheus, dan meninggalkan Hercules menopang langit selamanya.
Hercules sadar bahwa dia ditipu oleh Atlas, tapi dia tidak panik. Dia pura-pura setuju dengan rencana Atlas, tapi dia meminta satu permintaan terakhir.
Dia meminta Atlas untuk menopang langit sebentar lagi, agar dia bisa mengatur posisi pundaknya yang sakit. Atlas mengira bahwa permintaan itu tidak masalah, jadi dia setuju.
Dia meletakkan apel emas di tanah dan mengambil alih langit dari Hercules. Tapi begitu dia melakukannya, Hercules langsung mengambil apel emas dan kabur.
Atlas tidak bisa mengejar Hercules, karena dia terjebak dengan beban langit di pundaknya. Hercules berhasil menyelesaikan tugasnya dan membawa apel emas ke Raja Eurystheus.
Nah, itulah kisah tentang Atlas dan Hercules dalam mitologi Yunani. Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa kecerdikan bisa mengalahkan kekuatan, tapi juga bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri.
Jadi, jangan pernah menipu orang lain, ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!***
Referensi: Berbagai Sumber