Perjanjian Balfour dan Bani Israil: Benarkah Israel Itu Umat Pilihan Allah?
Perjanjian Balfour
Perjanjian Balfour dan Yahudi
AJIMUHAMMAD - Perjanjian Balfour adalah sebuah dokumen yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour, pada tanggal 2 November 1917.
Dokumen Perjanjian Balfour ini menyatakan dukungan Inggris terhadap pendirian "rumah nasional bagi orang-orang Yahudi" di Palestina, yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan Inggris.
Dokumen Perjanjian Balfour ini dianggap sebagai salah satu dasar pembentukan negara Israel modern, yang juga mengubah sejarah bangsa Palestina.
Namun, siapa sebenarnya orang-orang Yahudi yang dimaksud dalam dokumen ini? Apakah mereka sama dengan Bani Israil yang disebutkan dalam Al-Qur'an?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengetahui asal-usul Bani Israil dan hubungannya dengan bangsa Israel dan kaum Yahudi.
Bani Israil: Keturunan Nabi Ya'qub
Bani Israil adalah nama yang sering disinggung dalam Al-Qur'an. Bani Israil adalah kaum yang telah dikalahkan oleh banyak nabi.
Allah Swt. mengutus beberapa nabi untuk membimbing Bani Israil, seperti Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, hingga Nabi Isa.
Bani Israil berasal dari keturunan Nabi Ya'qub, yang juga dikenal sebagai Israil dalam Alkitab. Nabi Ya'qub adalah putra Nabi Ishaq, yang merupakan anak kedua Nabi Ibrahim.
Nabi Ya'qub memiliki 12 anak laki-laki, yang kemudian menjadi 12 suku Bani Israil. Salah satu anak Nabi Ya'qub adalah Nabi Yusuf, yang memiliki kisah yang sangat menarik dalam Al-Qur'an.
Bani Israil pernah tinggal di Mesir selama beberapa abad, di bawah pemerintahan Firaun yang zalim. Firaun memperbudak Bani Israil dan membunuh bayi laki-laki mereka, karena adanya ramalan bahwa seorang anak Bani Israil akan menggulingkan kekuasaannya.
Allah Swt. menyelamatkan Nabi Musa dari pembunuhan tersebut, dan kemudian mengutusnya untuk membebaskan Bani Israil dari penindasan Firaun.
Nabi Musa berhasil membawa Bani Israil keluar dari Mesir, dan menuju tanah yang dijanjikan Allah Swt. kepada mereka, yaitu Yerusalem. Yerusalem adalah kota suci yang menjadi rumah bagi tiga agama samawi, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam.
Namun, Bani Israil tidak selalu bersyukur dan taat kepada Allah Swt. dan nabi-nabi-Nya. Mereka sering melakukan pembangkangan, penyembahan berhala, pembunuhan, dan kezaliman.
Bangsa Israel: Negara yang Didirikan oleh Orang-orang Yahudi
Bangsa Israel adalah nama yang digunakan untuk menyebut negara yang didirikan oleh orang-orang Yahudi di tanah Palestina pada tahun 1948.
Negara ini merupakan hasil dari gerakan Zionis, yang ingin menciptakan sebuah negara Yahudi di tanah yang mereka anggap sebagai tanah air mereka.
Gerakan Zionis dimulai pada akhir abad ke-19, ketika banyak orang Yahudi mengalami diskriminasi, penganiayaan, dan pogrom di Eropa dan Rusia.
Mereka mencari tempat yang aman dan bebas untuk hidup sebagai orang Yahudi. Salah satu tempat yang dipilih adalah Palestina, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman.
Pada tahun 1917, Inggris mengeluarkan Perjanjian Balfour, yang mendukung pendirian rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina.
Hal ini menimbulkan protes dari bangsa Arab, yang juga mengklaim hak atas tanah tersebut. Setelah Perang Dunia Pertama, Inggris mendapatkan mandat dari Liga Bangsa-Bangsa untuk mengurus Palestina.
Inggris kemudian mengizinkan imigrasi orang-orang Yahudi ke Palestina, yang menyebabkan konflik dengan penduduk Arab.
Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusulkan rencana pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu negara Yahudi dan negara Arab. Rencana ini ditolak oleh bangsa Arab, tetapi diterima oleh orang-orang Yahudi.
Pada tanggal 14 Mei 1948, orang-orang Yahudi mendeklarasikan berdirinya negara Israel, yang segera diakui oleh Amerika Serikat dan beberapa negara lain. Hal ini memicu perang antara Israel dan negara-negara Arab, yang berlangsung hingga sekarang.
Kaum Yahudi: Pengikut Agama Yahudi
Kaum Yahudi adalah pengikut agama Yahudi, yang merupakan salah satu agama samawi yang berasal dari Nabi Ibrahim.
Agama Yahudi berdasarkan pada kitab suci yang disebut Taurat, yang diyakini sebagai wahyu Allah Swt. kepada Nabi Musa.
Agama Yahudi juga menghormati nabi-nabi lain yang diutus kepada Bani Israil, seperti Nabi Daud, Nabi Sulaiman, dan Nabi Isa.
Kaum Yahudi memiliki beberapa aliran, seperti Ortodoks, Konservatif, Reformasi, dan lain-lain. Mereka memiliki berbagai tradisi, ritual, dan hukum yang mengatur kehidupan mereka.
Kaum Yahudi juga memiliki identitas etnis, budaya, dan sejarah yang khas. Mereka tersebar di berbagai negara di dunia, baik di Israel maupun di luar Israel.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa orang-orang Yahudi, bangsa Israel, dan Bani Israil memiliki hubungan yang erat, tetapi tidak sama.
Orang-orang Yahudi adalah pengikut agama Yahudi, yang merupakan salah satu agama samawi. Bangsa Israel adalah negara yang didirikan oleh orang-orang Yahudi di tanah Palestina, yang didasarkan pada Perjanjian Balfour.
Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya'qub, yang merupakan umat yang banyak mendapat bimbingan dari nabi-nabi Allah Swt.
Bani Israil yang disebutkan dalam Al-Qur'an tidak sama dengan bangsa Israel yang ada sekarang. Bani Israil adalah umat yang telah lama berlalu, yang memiliki banyak pelajaran dan hikmah bagi kita.
Bangsa Israel adalah negara yang masih ada sampai sekarang, yang menjadi sumber konflik dan ketidakadilan di Timur Tengah.
Semoga Allah Swt. memberikan kedamaian dan keadilan bagi semua umat manusia, dan menjauhkan kita dari kesesatan dan kezaliman. Aamiin***
Referensi: Berbagai Sumber